Yesaya 13:20
Konteks13:20 tidak ada penduduk u untuk seterusnya 1 , dan tidak ada penghuni turun-temurun; orang Arab v tidak akan berkemah di sana, dan gembala-gembala tidak akan membiarkan hewannya berbaring di sana;
Kejadian 25:3
Konteks25:3 Yoksan memperanakkan Syeba i dan Dedan. j Keturunan Dedan ialah orang Asyur, orang Letush dan orang Leum.
Kejadian 25:1
KonteksKejadian 1:9
Konteks1:9 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, y sehingga kelihatan yang kering. z " Dan jadilah demikian. a
Kejadian 1:1
KonteksYehezkiel 27:15
Konteks27:15 Orang Rodos z berdagang dengan engkau, banyak daerah pesisir a menjadi daerah pasaranmu; mereka membawa kepadamu tulang gading b dan kayu arang sebagai upeti.
Yehezkiel 27:20-21
Konteks27:20 Dedan p berdagang dengan engkau dalam kulit pelana untuk menunggang kuda. 27:21 Arab q dan semua pemuka Kedar r berdagang dengan engkau dalam anak domba, domba jantan dan kambing jantan; dalam hal-hal itulah mereka berdagang dengan engkau.
[13:20] 1 Full Life : TIDAK ADA PENDUDUK UNTUK SETERUSNYA.
Nas : Yes 13:20
Ayat ini menekankan bahwa tidak ada monumen bagi kemuliaan dan prestasi manusia yang akan abadi. Pada suatu hari semua hal yang dibuat oleh manusia akan berkarat atau memudar (bd. Mat 6:19), sedangkan kemuliaan Allah akan memenuhi bumi.
[1:1] 2 Full Life : PADA MULANYA ALLAH MENCIPTAKAN.
Nas : Kej 1:1
"Pada mulanya" di sini adalah tegas dan mengarahkan perhatian kepada suatu permulaan yang nyata. Agama-agama kuno lainnya ketika membicarakannya menunjukkan bahwa penciptaan itu dilaksanakan dengan sesuatu yang sudah ada. Mereka melihat sejarah sebagai siklus kejadian yang berulang-ulang terus. Alkitab memahami sejarah sebagai satu garis lurus dengan arah yang ditetapkan oleh Allah. Allah mempunyai rencana dalam penciptaan, dan itu akan diwujudkan-Nya. Untuk ulasan mengenai Allah dan peranan-Nya selaku Pencipta,
lihat art. PENCIPTAAN.
Berbagai implikasi muncul dari kebenaran yang dinyatakan oleh ayat Alkitab yang pertama.
- 1) Karena Allah adalah sumber dari segala sesuatu yang ada, manusia dan alam tidak berdiri sendiri, tetapi menerima keberadaan dan kelangsungannya dari Dia.
- 2) Seluruh keberadaan dan hidup adalah baik jikalau terkait secara benar dengan-Nya dan bergantung pada-Nya.
- 3) Seluruh hidup dan ciptaan dapat penuh makna dan arti selalu.
- 4) Allah memiliki hak berdaulat atas seluruh ciptaan karena Dia Penciptanya. Di dalam dunia yang telah jatuh, Allah menuntut hak-hak-Nya melalui penebusan (Kel 6:6; 15:13; Ul 21:8; Luk 1:68; Rom 3:24; Gal 3:13; 1Pet 1:18).